Pada hakikatnya segala sesuatu itu tidak ada, yang ada itu adalah ketiadaan dan ketiadaan itulah yang ada. Itulah pernyataan sesat kaum Sofis yang meniadaan segala segala sesuatu baik yang riil (nyata/nampak) adanya maupun yang tidak yang tidak nampak (metafisik). ini adalah pemahaman sesat yang menggiring manusia kedalam lembah keragu-raguan dan Ateisme. mereka mencontohkan seperti ini; matahari itu pada hakikatnya tidak ada, adanya matahari itu hanya tahayyuli belaka yang dibuat-buat oleh alam khayal manusia melalui akumulasi indra peraba dan indra penglihatan manusia itu sendiri secara subjektif. dimana indra peraba merasakan panasnya matahari, sedang indra penglihatan menyatakan bentuk dan warna matahari. kemudian panas yang dirasakan indra peraba dan warna dan bentuk yang dinyatakan oleh indra penglihatan terakumulasi didalam alam khayal manusia, lalu kemudian alam fikir menamai rasa panas, warna, dan bentuk tersebut sebagai matahari. jadi mereka (kaum sofis) menyimpulkan bahwa jika indra peraba dan indra penglihatan tidak ada maka matahari juga tidak ada, dalam artian bahwa yang menentukan ada atau tidak adanya sesuatu adalah fikiran.
Pemikiran kaum sofis tersbut dibanta oleh para filosof (kaum filsafat), bagi mereka segala sesuatu itu pada hakikatnya ada akan tetapi adanya suatu objek tersebut bersifat Universal. contoh buah: appel, mangga, durian, dan pepaya itu pada hakikatnya tidak ada, yang ada itu hanya "buah" sebagai realitas objektif universal dari appel, mangga, durian, dan pepaya. contoh lainnya, pohon tinnggi, pohon pendek, dan pohon besar itu pada hakikatnya tidak ada karena tinngi, pendek, dan besarnya pohon tersebut hanyalah bayangan dari realitas objektif universal "pohon", jadi yang ada sebagai realitas objektif hanyalah "pohon".( plato)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar