AKHIRNYA TERORIS ITU KUTEMUKAN
Oleh: Fajar El Wajadu, 2 Juni 2011
Berbicara masalah teroris selalu saja kata itu bermuarah kepada kolompok pejuang Islam, yang mengherankan kenapa kata itu selalu tertuju kepada kelompok pejuang Islam padahal mereka berjuang untuk mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan Bangsanya. Apakah pantas seorang pejuang pembebasan, pembela Agama Allah dicap sebagai kaum Ekstrimis, pundamentalis, dan terorisme.
Pertanyaan ini terus saja mengganjal difikiran saya…sebenarnya siapa teroris dan dan siapa yang menjadi korban terorisme itu? Ada beberapa fakta yang perlu kita luruskan menyangkut wacana tentang terorisme ini, kata terorisme ini perlu kita konfirmasi dan kita perjelas kembali agar kita dapat mengtahui secara objektif siapa yang pantas menyandang gelar terorime ini. Jika kata terorisme itu ditujukan kepada pejuang Islam apa faktanya bahwa mereka benar-benar teroris seperti yang dituduhkan kaum Barat…apakah mereka (pejuang Islam) perna ke Amerika Serikat untuk memerangi warga Amerika? Dan apakah mereka perna ke Eropa ( prancis, inggris, italia, dll) untuk memerangi dan membombardir warganya? Tidak kan? Lalu kenapa kata terorisme itu digelari kepada mereka (pejuang Islam). Ini adalah pertanyaan- pertanyaan yang harus kita teliti sebelum kita menuduh pejuang Islam (agama Allah) Al-Qaidah, Hamas, Hizbullah, dan kolompok pejuang Islam lainnya sebagai teroris.
Ada fakta yang perlu kita ungkap dan kita perjelas disini, didalam buku yang bejudul “Amerika Mengobarkan Perang” yang ditulis Oleh Pandu Setia, membuktikan bahwa Amerika sebenarnya sudah merencanakan penyerbuan terhadap Afganistan jauh sebelum menara kembar WTC rubuh pada 11 september 2001. Fakta ini disampaikan oleh bekas menteri luar negeri Pakistan yang disiarkan oleh BBC. Masih dalam kasus penyerbuan Washington ke Afganistan, Bob Woodward, jurnalis Washington Post yag bersama kolegannya Carl Bernstein mengungkap skandal Wetergate Presiden Nixon di tahun 1970-an, kembali menulis dikorannya tentang oprasi CIA di Afganistan pada bulan Mei 2001, yang dimaksudkan untuk menyiapkan platform penyerbuan yang akan belangsung di bulan Oktober tahun itu “sebelum salju turun”.
Disamping fakta-fakta inteljen yang dikumpulkan dari dokomen-dokomen yang sudah dideklasifikasi, penulis buku “Amerika Mengobarkan Perang” meyodorkan pernyataan menarik tentang “pola Amerika” untuk mengulangi peristiwa sejarah yang melibatkan dirinya. Tanggal 6 Agustus 1945, Trauman menjatuhkan Bom ke Hiroshima yang menewaskan 100.000 orang seketika untuk mengkhiri perang Dunia II. Tanggal 6 Agustus 45 tahun kemudian, di tahun 1990, Amerika mengulangi peristiwa Bom Atom itu dengan memimpin pejatuhan sanksi ekonomi terhadap Iraq, yangterus di pertahankan hingga tergulingnya Saddam Husein. Pada saat irak diserang oleh AS, kondisi rakyat di negeri itu sudah betul-betul delemahkan oleh sanksi ekonomi yang deberlakukan.
Ada peristiwa ulangan lainnya yang menarik disimak. Taggal 11 september 1973, AS merubuhkan pemerintahan Allende di Cile. Tanggal 11 septenber 2001 AS “merubuhkan” menara kembar WTC dan diteruskan dengan mengulingkan Taliban yang merepotkan perundingan pemipaan Gas dan Saddam Hussein yangdibenci oleh Bush. Saya menulis AS yang merubuhkan menara kembar WTC sebab hari ini kita tahu bahwa pemerintahan Bush mendapatka manfaat besar dengan pengorbanan itu, (Pandu setia, Amerika Mengobarka Perang). Ia memperoleh dukungan penuh dari kongres dan warganya untuk menyerang Irak dan Afganistan dengan menyandarkan alasan pada peristiwa serangan11 september ini.
Disini perlu pula saya sampaikan kepada pembaca bahwa sepanjang sejarahnya, Amerika telah mengirimkan 250juta tentara keberbagai tempat untuk membunuh, melakukan 200 peperangan setelah menyatakan kemerdekaannya di tahun 1776, dan melakukan campur tangan dan penyerbuan ke 32 Negara sejak 1977 hingga 1993, dari yunani, hingga ke Cina, Indonesia, dan Irak. Jumlah itu akan bertambah lagi dengan penyerbuan ke Afganistan dan Irak di tahun-tahun belakngan ini. Dan tiap-tiap penyerbuan yang dilakukan AS selalu difasilitasi dengan kerahasiaan, penipuan, dan kebohongan oleh presiden-presiden mereka dan pengikut-pengikut mereka demi menyangkal kebenaran umum dan mendapatkan dukungan untuk melakukan pelanggaran-pelanggaran hukum Internasional dan mengelabui konstitusi dan membunuh orang-orang yang tidak punya salah.
Dua pulu satu intervensi dan penyerbuan AS di dua puluh negara, mulai dari indonesia dibawah Rezim Soekarno sampai ke Irak dibawah Rezim Saddam Hussein, menyampaikan kepada kita bahwa AS berperang dengan segala cara untuk mendesakkan kepentingannya di mana saja dan menggulingkan pemerintahan mana pun yang tidak disukainya. Ia berperang dengan senjata biologi, senjata kimia, dan senjata pemusna Massal lainnya, dan propaganda.
Disini penulis menyimpulkan bahwa perang yang dilakukan AS terhadap negara lain, utamanya negara dunia ke-3, ada dua alasan mendasar yaitu suatu Negara pemimpinnya Komunis, negara itu itu tidak tunduk pada kebijakan politik luar negeri AS. Jadi teroris yang sebenarnya adalah Amerika serikat sebagai Israel besar dan Israel sebagai Amerika kecil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar